Pembelian BBM Bersubsidi Bio Solar Terang- Terangan di SPBU

MWawasan, Semarang (JATENG)~ Mafia Solar kian merajalela di SPBU 44.573.12 dengan modus melakukan pembelian BBM bersubsidi Bio solar secara terang terangan dari SPBU ke SPBU lainya. dengan memakai kendaraan yang sudah di modifikasi, kuat dugaan hal tersebut bisa dilakukan karena adanya kerjasama dengan operator SPBU.

Kejadian berawal ketika awak media akan mengisi bensin di SPBU Tanduk 44.573.12 Jalan Raya Semarang- Solo, ngampel kemudian melihat adanya mobil L.300 Box yang mencurigakan sedang mengisi solar dengan waktu yang tidak seperti biasanya,Sore sampai malam hari,Setelah selesai mengisi kemudian armada L.300 Box tersebut, kami  (Tim awak media) mengikuti ternyata dugaan kami benar, Mobil L.300 Box tersebut masuk ke SPBU 44.573.12 Tanduk Ngampel.dan tidak lama kemudian keluar lagi, kemudian kami memantau lagi mundar mandir ke SPBU 44.573.12 Jalan Raya Semarang Solo berlokasi sawah tanduk kecamatan Ngampel kabupaten Boyolali, Dan armada L.300 Box  tersebut masuk lagi namun tidak berapa lama kemudian keluar lagi setelah itu bersandar di pinggir jalan sampai sekitar 20 menit kemudian masuk lagi sampai ke SPBU 44.573.12 tempat awal kami temukan, Selasa (25/06/24). sekira pukul 19:34 Wib.

Setelah selesai mengisi kemudian kami menanyakan atau konfirmasi  kepada supir mobil L 300 Box  tersebut guna konfirmasi ternyata dia hanya di suruh bos, oknum  Brimob yang berinisial ( GYN ) "dan supir menjawab dengan nada santai ” dan supir bertanya, kamu itu siapa, kita dari media mas sopir.

Setelah itu armada L.300 Coklat Box  berhenti di pinggir jalan. team media menghampiri .Supir  armada L.300  Box yang diduga sudah modifikasi Selaku pengurus yang berinisil.( DN ) mengajak ngobrol dengan team lalu pengurus yang bernama ( DN ) menawarkan uang untuk oprasional. Tetapi team media menolak karena ada indikasi penyuapan ke awak media,lalu team meninggalkanya.

Operator SPBU 44.573.12  ketika di konfirmasi terkait adanya pembelian BBM bio solar dengan armada L.300 warna coklat diduga yang sudah di modifikasi serta sudah dua kali datang ke SPBU tersebut mandor tidak ada di tempat dan adanya operator,operator menjawab  kami tidak mungkin memperhatikan setiap konsumen yang datang karena disini memakai sistem barcode untuk solar dan pembelian Pertalite memakai sistem plat nomor kendaraan bergonta ganti, Selasa (25/06/24).

Penanggunjawab SPBU ( HR ) Kalau memang konsumen datang dua kali kesini dalam satu hari jika Koutanya masih bisa maka kami layani tapi kalau Kouta nya sudah penuh maka kami tidak layani.adapun pihak konsumen memakai kendaraan yang sudah di modifikasi itu bukan wewenang kami.

Dengan adanya informasi ini kami akan lebih ketat untuk mengawasi konsumen yang diduga nakal serta akan kami evaluasi para operator agar kerjanya sesuai SOP, ucapnya.

Apabila ada penyulingan bahan bakar minyak solar bersubsidi secara ilegal, bagi SPBU yang membantu memperjual belikan kembali BBM tersebut, melanggar aturan niaga BBM, pasal 53 UU Nomor 22 tahun 2001 tentang Migas dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara, dan denda maksimal Rp 30 milyar.

Atas perbuatan tersebut apabila pihak SPBU juga ikut membantu penimbunan BBM berarti perbuatan tersebut sudah melanggar Pasal 56 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (“KUHP”). Pasal tersebut selengkapnya berbunyi: Dipidana sebagai pembantu kejahatan: mereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan.

Kami berharap APH (Aparat Penegak Hukum) dan BPH Migas Provinsi bekerjasama dalam memberantas mafia solar khususnya yang berada di wilayah hukum Polres Boyolali. agar negara Indonesia ini dan serta masyarakat tidak di rugikan oleh segelintir oknum yang memperkaya diri sendiri.

Sampai berita ini ditayangkan kami akan terus memantau serta koordinasi dan klarifikasi kepada pihak terkait.

#Tim