MWawasan.JAKARTA~ Sebagai tindak lanjut kesepakatan antara Presiden Joko Widodo dan Kanselir Angela Merkel tahun 2016 mengenai peningkatan hubungan bilateral, Pemerintah Indonesia dan Jerman akan jajaki pembentukan nota kesepahaman kerja sama di bidang maritim dan pendidikan vokasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Muhammad Anshor, usai memimpin delegasi Indonesia pada Pertemuan kedua Bilateral Steering Committee (BSC) Indonesia – Jerman di Jakarta, tanggal 17 April 2017.
"Sesuai mandat dari pemimpin kedua negara tahun lalu, Bilateral Steering Committee telah melakukan review atas implementasi Deklarasi Jakarta, dan memberikan rekomendasi mengenai bidang kerja sama dan kegiatan mendatang," lanjut Dirjen Amerop. "Hasil review dan rekomendasi ini dituangkan dalam Joint Report yang akan diserahkan kepada Presiden Indonesia maupun Kanselir Jerman."
Deklarasi Jakarta merupakan dokumen kemitraan komprehensif Indonesia-Jerman di bidang politik, keamanan dan pertahanan, perdagangan, investasi dan kerja sama pembangunan, serta kerja sama sektoral seperti kesehatan, riset dan teknologi serta budaya, yang diluncurkan bersama oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kanselir Angela Merkel pada tahun 2012.
Kedua delegasi menyepakati bahwa implementasi Deklarasi Jakarta telah berjalan dengan baik, dan menekankan prioritas baru yang menjadi kepentingan kedua pihak yaitu maritim, pendidikan vokasi dan energi.
Jerman merupakan mitra perdagangan Indonesia yang terbesar di kawasan Eropa, dengan nilai perdagangan rata-rata 6 milyar dollar per tahun dalam lima tahun terakhir. Sedangkan total investasi langsung dari Jerman di Indonesia mencapai 685 juta dollar dalam periode 2010-2016.
#Gan/Humas Dit. Eropa II
No comments:
Post a Comment