Breaking

Tuesday, December 13, 2016

DPP PDI Perjuangan Resmi Pecat Dewa Nyoman Sukrawan

MWawasan.DENPASAR- Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) secara resmi memecat Dewa Nyoman Sukrawan yang dianggap tak tunduk pada instruksi partai.

Pemecatan tersebut disampaikan oleh Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster di Sekretariat DPD PDIP Bali Jalan Banteng Baru, Renon, Denpasar, Senin (12/12/2016).

Sukrawan maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Gede Dharmawijaya pada Pilkada Buleleng, Februari 2017.

Paket SURYA lolos sebagai pasangan independen setelah putusan PT TUN Surabaya memenangkan gugatannya atas KPU Buleleng.

Pencalonan Sukrawan yang merupakan politisi senior sekaligus pengurus teras DPD PDIP Bali membuat pertarungan antar-kader banteng tak terelakkan di Pilkada Buleleng.

Sukrawan pun ditendang dari PDIP.

Melalui Surat Pemecatan No. 200/KPTS/DPP/XII/2016 tertanggal 6 Desember yang ditandatangani oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristanto disebutkan, Sukrawan dilarang melakukan kegiatan dan menduduki jabatan apapun yang mengatasnamakan partai.

Ke depan, DPP akan mempertanggung jawabkan surat pemecatan tersebut di kongres partai.

“Dengan mencalonkan diri sebagai calon bupati Kabupaten Buleleng dari jalur perseorangan adalah pembangkangan terhadap ketentuan, keputusan, dan garis kebijakan partai, yang merupakan pelanggaran kode etik dan disiplin partai, dikategorikan sebagai pelanggaran berat,” ujar Koster, didampingi sejumlah pengurus DPD PDIP Bali.

Koster menambahkan, Sukrawan sebelumnya juga sudah dicopot dari jabatannya sebagai Bendahara DPD PDIP Bali.



Proses pemecatan terhadap Sukrawan dilakukan dengan sangat hati-hati dan pertimbangan yang sangat matang.

Hal ini karena Sukrawan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Megawati.

Selain itu ia merupakan seorang kader terbaik partai yang sudah dikenal berjuang cukup lama mulai dari tingkatan struktur partai paling bawah sebagai kordinator kecamatan (korcam).

“Ibu Megawati Soekarnoputri sudah dua kali menugaskan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, untuk memanggil Dewa Nyoman Sukrawan. Terakhir, bahkan Ibu Megawati Soekarnoputri sudah secara langsung memanggil Dewa Nyoman Sukrawan agar bersabar dulu dan tidak maju sebagai calon bupati Kabupaten Buleleng pada Pilkada Serentak 2017 melalui jalur perseorangan,” papar anggota DPR RI ini.

Menurut Koster, upaya maksimal yang dilakukan Megawati dan partai rupanya tidak membuahkan hasil.

Sukrawan tetap memutuskan untuk maju sebagai calon bupati Buleleng melalui jalur perseorangan. Sukrawan bahkan menyatakan siap menerima sanksi, dan berjanji tidak akan mempermasalahkan keputusan partai.

“Pernyataan sikap tersebut juga disampaikannya ketika dipanggil oleh Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Bidang Kehormatan untuk memberikan klarifikasi terkait langkahnya yang maju menjadi sebagai calon bupati Kabupaten Buleleng pada Pilkada Serentak 2017 melalui jalur perseorangan. Tentu saja PDI Perjuangan menghormati sikap dan keputusan yang dipilih oleh Dewa Nyoman Sukrawan tersebut,” jelasnya.

Usai pemecatan Sukrawan, Koster akan mengumpulkan semua kader dan jajaran PDIP Buleleng untuk melakukan rapat koordinasi dan konsolidasi pada 18 Desember nanti.

"Mulai dari ranting, PAC, dan DPC akan dikumpulkan untuk memberikan pemahaman kondisi terakhir. Semua harus tunduk kepada keputusan partai bahwa Dewa Sukrawan telah dipecat dan bukan lagi bagian dari partai. Kalau sampai ada yang mendukung di luar keputusan partai (pasangan PASS), maka akan dilakukan hal yang sama (pemecatan),” tandas Koster. 



#Gan/tribunnews/*

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Selasa 29 Agustus 2023"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas