Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 40 orang peserta yang merupakan anak-anak dari Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia Nan XX. Festival ini bertujuan untuk mengenalkan kembali permainan tradisional tempo dulu kepada generasi muda sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya lokal di tengah gempuran permainan modern berbasis gawai.
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Lubuk Begalung Andi Amir, Anggota DPRD Kota Padang Indra Guswadi, Lurah Parak Laweh Pulau Aia Nan XX Gustaf Evendi, unsur LPM, tokoh masyarakat Mak OK, Ketua Pemuda Nofrizal Giok, KSB, Karang Taruna serta RT/RW setempat.
Acara dibuka secara resmi oleh Camat Lubuk Begalung Andi Amir didampingi Anggota DPRD Kota Padang Indra Guswadi, lurah, serta seluruh stakeholder Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia Nan XX.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Fendhy Basston menyampaikan bahwa festival ini merupakan bagian dari upaya Kampung Seni dan Budaya untuk menghidupkan kembali permainan tradisional anak yang mulai ditinggalkan. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin tahunan.
Sementara itu, Camat Lubuk Begalung Andi Amir dalam sambutannya mengapresiasi terselenggaranya festival tersebut. Ia menilai permainan tradisional memiliki nilai edukasi, kebersamaan, sportivitas, serta mampu membentuk karakter anak sejak dini.
Camat menyebutkan kegiatan ini dapat menjadi sarana positif bagi anak-anak untuk berinteraksi, berkreasi, serta menjauhkan diri dari ketergantungan terhadap gadget.
“Permainan tradisional bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarat dengan nilai budaya dan pembentukan karakter. Harapan kami, kegiatan seperti ini terus dilestarikan dan dikembangkan di kelurahan-kelurahan lain,” ujar Andi Amir.
Permainan tradisional adalah warisan budaya yang sarat makna. Ia mengajarkan anak untuk berpikir, berempati, berkomunikasi, serta mencintai identitas bangsanya sendiri. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini sangat relevan untuk mengisi waktu libur anak agar lebih bermakna, sehat, dan membangun.
Diakhir sambutannya, Andi Amir mengucapkan selamat bermain, selamat bergembira, dan selamat belajar melalui permainan. Jadilah anak-anak yang sehat, cerdas, berkarakter, dan mencintai budayanya.
Senada dengan itu, Anggota DPRD Kota Padang Indra Guswadi menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan pelestarian budaya lokal.
Ia menegaskan bahwa permainan tradisional merupakan warisan budaya yang harus dijaga bersama dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah.
Menariknya, dalam kesempatan tersebut Camat Lubuk Begalung, Anggota DPRD Kota Padang, lurah, serta unsur LPM turut mencoba memainkan salah satu permainan tradisional Batu Kampar. Aksi para pejabat ini sontak mengundang sorak sorai dan tawa warga serta peserta yang hadir, menambah semarak suasana festival.
Adapun lomba permainan tradisional yang digelar dalam festival ini antara lain lomba congklak, kuaci gundu, galah tim, batu kampar, serta kelereng lubang tiga. Seluruh rangkaian acara berlangsung meriah, penuh kebersamaan, dan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
Melalui festival ini, Kampung Seni dan Budaya Parak Laweh Pulau Aia Nan XX berharap permainan tradisional anak tempo dulu dapat terus dikenang, dimainkan, dan diwariskan kepada generasi mendatang.
#MUF

































No comments:
Post a Comment