MWawasan, Takalar (SULSEL)~ Haji Mustakim Yusuf, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SMA Nursya Galesong Utara kabupaten takalar, memberikan klarifikasi resmi sekaligus hak jawab terkait pemberitaan mengenai proyek revitalisasi sekolah, yang tengah berjalan Yang Dalam Pemberitaan di duga memakai material Besi yang tidak sesuai juknis dan pekerja yang tidak memakai Alat Pelindung Diri saat bekerja, Rabu 17/9/2025.
Dengan adanya klarifikasi ini, Haji Mustakim Yusuf berharap masyarakat mendapatkan informasi yang benar, dan tidak terjebak pada kesalahpahaman.
Pihak panitia menjelaskan bahwa terjadi miskomunikasi antara media dengan panitia pembangunan terkait informasi ukuran material yang digunakan, dan pengelola menegaskan telah menggunakan material sesuai standar yang dipersyaratkan.
Dan terkait pekerja yang tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD), semua telah disediakan, hanya saja pekerja masih belum terbiasa memakai APD yang telah disediakan, dan sekarang semua pekerja sudah mulai memakainya untuk melindungi diri.
Panitia juga menegaskan bahwa seluruh proses pembangunan tetap mengacu pada pedoman teknis dan standar SNI yang berlaku, dengan pengawasan dari konsultan serta dinas terkait”, pungkasnya
Ketua P2SP Haji Mustakim juga mengungkapkan proyek revitalisasi sekolah ini merupakan program pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Pekerjaan proyek tersebut telah berjalan, dan seluruh prosesnya dilaksanakan sesuai aturan yang telah ditetapkan.
“Ia menegaskan bahwa komitmen pihak sekolah maupun panitia adalah menjaga akuntabilitas, transparansi, dan mutu pekerjaan. Dengan begitu, hasil revitalisasi nantinya benar-benar bermanfaat bagi guru, siswa, dan masyarakat.
“Kami tegaskan sekali lagi, seluruh pelaksanaan revitalisasi di SMA Nursya dilakukan sesuai aturan, transparan, serta diawasi secara ketat. Kami ingin pembangunan ini benar-benar menjadi kebanggaan sekolah dan masyarakat”, pungkas Haji Mustakim Yusuf.
#Arfah
No comments:
Post a Comment