Breaking

Tuesday, September 2, 2025

Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Singkat MDT Masjid Mukminin Alang Laweh

Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Singkat MDT Masjid Mukminin Alang Laweh

Disusun oleh: 

Firdaus Gani
Kepala MDT Masjid Mukminin, Ketua DPW FKDT Sumbar
(Mahasiswa S3 UMSumbar)

Awal Berdirinya
Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Masjid Mukminin Alang Laweh merupakan wujud nyata komitmen masyarakat dalam memperkuat pendidikan agama Islam bagi generasi muda. Lembaga ini diresmikan pada 02 Juli 2001 M / 11 Rabiulakhir 1422 H oleh Kepala Kantor Departemen Agama Kota Padang melalui KUA Padang Selatan. Sejak saat itu, MDT Masjid Mukminin resmi tercatat dengan Nomor Statistik 412137104054.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Nomor: B-23/Kk.03.9-c/Kp.02/01/2024, tanggal 02 Januari 2024, nomor statistik tersebut diperbarui menjadi 311213710039. Pembaruan ini merupakan bagian dari penataan administrasi madrasah diniyah secara nasional agar lebih tertib, akurat, dan sesuai dengan regulasi terbaru.

Berlokasi di Jalan Alang Laweh II Nomor 03, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, hanya sekitar 400 meter dari pusat kota, MDT Masjid Mukminin hadir sebagai pusat pendidikan Islam yang mudah dijangkau dan dekat dengan denyut kehidupan masyarakat.

Akar Sejarah
Cikal bakal MDT Masjid Mukminin berawal dari TPA/TPSA Masjid Mukminin yang berdiri sejak tahun 1988. Selama hampir satu setengah dekade, lembaga ini tumbuh dengan jumlah santri rata-rata 150 orang per tahun, serta telah melaksanakan lima kali khatam Al-Qur’an.

Pada tahun 2000, TPA/TPSA menyelenggarakan wisuda Iqra’ pertama dengan 20 peserta dan khatam Al-Qur’an dengan 34 peserta. Kegiatan ini dirangkaikan dengan tabligh akbar Isra’ Mi’raj yang menghadirkan Ustaz H. Maigus Nasir, Ketua DPRD Kota Padang saat itu. Dalam dialog seusai acara, beliau menyarankan agar TPA/TPSA ditingkatkan statusnya menjadi MDA/MDW, dengan penekanan bahwa lembaga diniyah memiliki kurikulum baku, dukungan guru, serta perangkat administrasi yang lebih kuat. Usulan ini diterima dengan baik oleh pengurus, sehingga pada tahun 2001 berdirilah MDA Masjid Mukminin, yang kemudian bertransformasi menjadi MDT sesuai ketentuan Kementerian Agama.

Masa Keemasan (2001–2009)
Sejak resmi berdiri, MDT Masjid Mukminin mengalami perkembangan yang sangat menggembirakan. Sarana pendidikan dilengkapi, tenaga pendidik ditata secara profesional, dan sistem pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum Kementerian Agama yang dipadukan dengan kurikulum lokal. Sistem evaluasi dilakukan dengan ujian catur wulan, sebagaimana pola pendidikan formal.

Dalam kurun waktu 2001 hingga 2009, jumlah santri stabil pada kisaran 170–200 orang setiap tahun. MDT Masjid Mukminin benar-benar menjadi lembaga favorit masyarakat Alang Laweh dan sekitarnya. Pada masa ini, kegiatan wisuda Iqra’ dan khatam Al-Qur’an dapat terselenggara setiap tahun secara rutin dan meriah, menjadi bukti keberhasilan lembaga dalam membina generasi Qur’ani. Juga bertabur banyak prestasi, bahkan jadi studi tiru pelaksanaan Didikan Subuh dari Kota Bogor Provinsi Jawa Barat.

Dampak Gempa dan Krisis Sosial
Tragedi gempa besar 30 September 2009 membawa dampak signifikan terhadap keberlangsungan MDT. Banyak keluarga santri yang terdampak, terutama masyarakat sekitar yang sebagian besar berprofesi sebagai pedagang Pasar Raya Padang. Guncangan ekonomi memaksa sebagian keluarga kembali ke kampung halaman atau mencari usaha baru, sehingga jumlah santri mulai menurun. Dari tahun 2001 sd 2009 rata-rata 160 sd 170 orang pertahun dari tahun 2009 sd 2018 rata-rata dibawah 150 orang pertahunnya.

Meski menghadapi situasi sulit, dari tahun 2001 hingga 2017, MDT tetap konsisten melaksanakan wisuda Iqra’ dan khatam Al-Qur’an sebanyak 9 kali, sebuah capaian yang menunjukkan keteguhan pengurus dan masyarakat dalam menjaga eksistensi lembaga.

Tantangan Baru (2018–2023)
Memasuki tahun 2018, MDT memasuki babak baru dengan adanya pergantian kepemimpinan dari Bapak Firdaus Gani, S.Pd.I, M.Pd kepada Bapak Noprisel Paria, S.Sos.I. Namun, tak lama berselang, dunia dilanda pandemi Covid-19, yang bukan hanya menjadi bencana kesehatan global, tetapi juga menghantam perekonomian lokal.

Selain itu, hadirnya sekolah fullday dan menjamurnya pondok tahfiz di Kota Padang memberikan alternatif baru bagi masyarakat. Hal ini membuat jumlah santri MDT Masjid Mukminin terus menurun, hanya berkisar 70–85 orang per tahun (termasuk santri pra-MDTA). Pada periode ini pula, kegiatan wisuda Iqra’ dan khatam Al-Qur’an tidak lagi terlaksana.

Kebangkitan Baru (2024–2029)
Sejak 01 Januari 2024, kepemimpinan MDT kembali diamanahkan kepada Bapak Firdaus Gani, S.Pd.I, M.Pd untuk masa bakti 2024–2029. Momentum ini menjadi titik balik kebangkitan MDT Masjid Mukminin. Berbagai inovasi dilakukan, salah satunya penerapan sistem modul terpadu yang memuat tujuh mata pelajaran utama (Al-Qur’an, Hadis, Akidah, Akhlak, Fikih, SKI, dan Bahasa Arab) dalam satu buku. Sistem ini tidak hanya memudahkan santri belajar secara mandiri maupun bersama orang tua, tetapi juga memungkinkan waktu belajar lebih difokuskan pada membaca Al-Qur’an, praktik ibadah, tahfiz, tilawah (seni Al-Qur’an), serta kegiatan didikan subuh. Selain itu, MDT juga merencanakan penghidupan kembali latihan kasidah rabana serta penguatan program MDTW.

Hasil kebangkitan ini mulai terlihat. Pada tahun 2025, MDT kembali berhasil menyelenggarakan wisuda Iqra’ dan khatam Al-Qur’an ke-10 dengan jumlah peserta 38 orang (12 wisuda Iqra’ dan 26 khatam Al-Qur’an). Kegiatan ini istimewa karena kembali digelar setelah 7 tahun vakum. Pada Ujian Akhir Mei 2025, santri MDT meraih Juara II tingkat Kecamatan Padang Selatan (setelah MDT Masjid Syukur Rawang Mata Air). Selanjutnya, pada Juli 2025, MDT juga berpartisipasi dalam Porsadin tingkat Kecamatan Padang Selatan dan berhasil meraih Juara Umum. Tahun yang sama, MDT menargetkan pula keberhasilan dalam pengisian data EMIS secara lengkap serta persiapan pelaksanaan program MDTW.


Penutup
Sejarah perjalanan MDT Masjid Mukminin Alang Laweh memperlihatkan dinamika yang penuh warna: dari masa keemasan dengan ratusan santri, guncangan akibat gempa 2009, penurunan akibat pandemi dan persaingan lembaga pendidikan lain, hingga kebangkitan baru dengan capaian prestasi di tahun 2025.

Kini, MDT Masjid Mukminin memasuki babak baru dengan semangat pembaruan, inovasi, dan penguatan program unggulan. Pertanyaan yang penuh harapan pun muncul: mampukah MDT Masjid Mukminin bangkit kembali mencapai masa kejayaan dengan jumlah santri yang melimpah dan prestasi yang gemilang?

#Firdaus Gani

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas