MWawasan, Lima Puluh Kota (SUMBAR)~ Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, begitulah bunyi salah satu pepatah yang hingga kini masih terus diucapkan masyarakat. Hal tersebut menimpa pada salah seorang pekerja yang sedang melakukan pekerjaan di kegiatan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di Nagari Sarilamak Kecamatan Harau Kabupaten Lima Pouluh Kota.
Kecelakaan memang tidak bisa dihindari, namun yang harus diingat, insiden itu mungkin bisa diminimalisir jika para pekerja sudah dilengkapi dengan safety K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan mengikuti segala SOP yang berlaku. Begitu juga dengan pihak pengawas yang harus memperhatikan para pekerja agar setiap saat menasehati untuk selalu memakai APD safety K3.
JIAT ini adalah kegiatan Swakelola (BWS) Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang yang menelan biaya Rp. 1,5 Miliar yang bertujuan untuk mengairi persawahan dan ladang masyarakat sekitar lokasi tersebut. Namun apa hendak dikata Efriadi warga Nagari Sarilamak jatuh dari ketinggian saat memanjat tower, yang hingga kini masih dalam perawatan intensif oleh pihak rumah sakit Adnan WD.
Tapi yang Anehnya Proyek senilai Rp.1,5 M.kok bisa tidak dicantumkan Pada plang proyek. Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar bagi warga, apakah ini disengaja atau tidak.
Berdasarkan informasi dari masyarakat yang dibenarkan Olly Wijaya Wali Nagari Sarilamak yang mengatakan, "memang benar kita mendapatkan laporan adanya pekerja proyek jatuh yang bernama Efriadi usia kira-kira 53 tahun yang berkebetulan beliau adalah warga kita di Jorong Sarilamak dan kondisinya menurut informasi yang didapat pada saat Jumat (22/8/25) Jam 15.30 masih belum siuman, ungkapnya.
Wali Nagari Sarilamak Olly Wijaya juga menyampaikan, "Kami dari pihak nagari akan membantu dan mempersiapkan data yang diperlukan untuk kepengurusan surat yang diperlukan nantinya, ucapnya menambahkan.
Terkait hal tersebut, media ini mengkonfirmasikan kepada Kepala BWS Sumatera V Padang Naryo Widodo)melalui pesan WhatsApp (25/8/25) tidak mau menjawab.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) OP BWS Sumatera V Dian Citra dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp (25/825) mengatakan pekerja yang jatuh itu ada BPJS tenaga kerja, ucapnya
"Apakah para pekerja tidak memakai safety belt dan lain-lain? Tanya media ini.
"Memakai APD dan sudah disarankan selalu melaksanakan K3, jawabnya.
Apakah itu kelalaian pekerja atau kelalaian pihak pengawasan pak? Tanya media ini lagi.
"Namun kadang ada pekerja yang abai, ucapnya.
Kalau pekerja abai terkait safety, Pengawasnya siapa pak? tanya media ini. Ada pengawas dari kami, pak Andri
Kalau pekerja abai, tentu pengawas yang harus aktif melakukan teguran atau pengawas tidak berada ditempat saat kejadian pak, tanya media lagi.
Begini pak, ucap Dian lagi, pekerja jatuh saat naik ke atas tower, sudah memakai APD, harness sling, jadi saat berpindah tempat angkur pengait pengaman belum terpasang sama pekerjanya, dan kakinya terpleset sehingga jatuh
Jadi pengawas berada disitu saat kejadian ya pak, ucap media ini lagi.
"Saat kejadian pengawas ada di lokasi, fungsi APD itu hanya mengurangi resiko dan menghindari pekerja dari kecelakaan yang lebih parah, kita juga tidak ingin terjadinya kecelakaan, walaupun pekerja sudah dibekali APD," ucap Dian.
#Sdt/ TIM
No comments:
Post a Comment