Breaking

Thursday, August 28, 2025

Cerita Juara Porsadin Sumbar dari Masa ke Masa

Cerita Juara Porsadin Sumbar dari Masa ke Masa

Oleh: 
Firdaus Gani, S.Pd.I, M.Pd
Ketua DPW FKDT Sumatera Barat (Mahasiswa S3 UMSumbar)


Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (Porsadin) Sumatera Barat selalu menjadi ajang bergengsi bagi santri Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDTA). Lebih dari sekadar kompetisi, Porsadin adalah wujud kebangkitan santri dalam bidang agama, seni, dan olahraga. Dari Porsadin ke Porsadin, sejarah mencatat silih bergantinya juara, mencerminkan semangat dan daya juang santri di ranah Minang.

Pada Porsadin 2015, Kabupaten Limapuluh Kota tampil sebagai juara umum pertama dalam sejarah perjalanan Porsadin Sumbar. Kemenangan ini menandai tonggak awal kebangkitan santri di tingkat provinsi.

Dua tahun berselang, Kota Payakumbuh berhasil mengambil alih tampuk juara pada Porsadin 2017. Kota Batiah menunjukkan bahwa santri perkotaan pun memiliki semangat dan daya saing tinggi dalam mengharumkan nama daerah.

Tahun 2019, giliran Kota Padang yang keluar sebagai juara umum. Sebagai ibukota provinsi, Padang membuktikan diri mampu mengukir prestasi di tengah persaingan yang semakin ketat.

Dominasi baru mulai terlihat pada Porsadin 2022 dan 2024, ketika Kabupaten Pesisir Selatan berhasil mencetak dua kali juara umum berturut-turut. Prestasi ini menjadi catatan penting, sekaligus tantangan bagi kabupaten/kota lain untuk bangkit melawan dominasi Pessel.

Kini, menjelang Porsadin VII Sumbar tahun 2026 yang akan digelar di Kabupaten Agam, publik menaruh harapan besar. Pertanyaannya: mampukah Agam sebagai tuan rumah mematahkan dominasi Pesisir Selatan? Atau Pesisir Selatan justru mencatat sejarah dengan hattrick juara umum?

Sebagai Ketua DPW FKDT Sumbar, saya melihat bahwa tantangan terbesar bukan hanya di arena lomba, melainkan juga di balik layar: soal pendanaan dan dukungan semua pihak. Kesiapan kafilah, peran donatur, perhatian pemerintah daerah, dan dukungan masyarakat luas adalah faktor penentu suksesnya perhelatan ini.

Kita sadar kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih, bahkan tidak semua kabupaten/kota mampu menanggung biaya besar tanpa sokongan dari pemerintah. Namun kita yakin, untuk kegiatan yang bersifat keagamaan dan melahirkan generasi Qur’ani ini, Allah SWT akan selalu memberikan pertolongan.

Dengan semangat kebersamaan, Porsadin VII 2026 diharapkan menjadi momentum lahirnya juara baru, sekaligus tonggak kebangkitan santri Diniyah di Ranah Minang. Karena bagi kita, menjadi juara bukan hanya soal medali, tetapi tentang menjaga marwah, menebar ukhuwah, dan menghidupkan syiar Islam melalui seni dan olahraga.

#Firdaus Gani

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas