Breaking

Monday, September 4, 2017

Memberikan Tanda Mata kok Dikritik


MWawasan.JAKARTA- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menyesalkan puisi yang dibuat oleh Wakil Ketua DPR, Fadli Zon yang berjudul "Kaos dan Sepeda". Meski tidak menyebut nama, namun dalam bait puisi penuh dengan sindiran terhadap pemerintahan Jokowi-JK.

Tjahjo mempertanyakan puisi tersebut untuk siapa? jika ditujukan kepada presiden. Tjahjo menilai apa tidak boleh presiden dekat dengan rakyatnya, bersentuhan, berjabat tangan dan berdialog mendengar aspirasi rakyat Indonesia. "Memberikan tanda mata kepada rakyat kok dikritik," kata Tjahjo kepada wartawan di kantornya, Senin (4/9).

Menurutnya, setiap orang mulai dari anggota DPR sampai Presiden berhak untuk dekat dengan masyarakatnya dimanapun, kapanpun.

"Yth sdr Fadli Zon, sah-sah saja mengkritik kebijakan pemerintah yang menurutnya tidak sesuai dalam fungsi pengawasannya sebagai angggota DPR," ujarnya.

Tapi Tjahjo merasa aneh ketika Fadli justru mengkritisi Presiden yang dekat dengan rakyat. "Atau memang saya kurang paham dengan bahasa puisi," tandasnya.

Diketahui, Wakil Ketua DPR asal Partai Gerindra ini membuat puisi yang berjudul kaos dan sepeda. Dalam baitnya Fadli menulis mengenai kesejahteraan rakyat, lempar kaos, bagi sepeda sampai Raisa dan ikan tongkol. Puisi itu dibuat saat Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Yerven, Armenia, Minggu (3/9).
 


#Gan/ Puspen Kemendagri

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Selasa 29 Agustus 2023"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas