Breaking

Sunday, April 16, 2017

Delegasi Pemko Ambon Jadikan Music Ambon Sebagai Kota Music Dunia Versi UNESCO

MWawasan.Hamburg(JERMAN)~ Delegasi Pemerintah kota Ambon terdiri dari Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, Bapak Henry Sopacua dan konsultan Ambon Kota Musik, Bapak Robin Malau, mengadakan kunjungan kerja ke Hamburg, Hannover dan Kiel pada tanggal 6-10 April 2017. 

Tujuan kunjungan kerja tersebut adalah untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan pengalaman menata dan mengembangkan Ambon menuju kota musik dunia versi UNESCO. Dalam kunjungan kerja tersebut, Delegasi Pemkot Ambon mengadakan pertemuan dengan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Hannover dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Hamburg dan kunjungan ke salah satu sekolah Musik di kota Kiel YP Studio Brunswik milik diaspora Indonesia.

Pada kesempatan berkunjung ke Pemerintah Hannover, Delegasi Pemerintah Kota Ambon didampingi Konsul Jenderal RI di Hamburg, Ibu Sylvia Arifin diterima oleh Dr. Benedikt Poensgen, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Hannover yang juga menangani Hannover sebagai UNESCO City of Music. 

Dalam pertemuan tersebut, Konsul Jenderal RI Hamburg menyampaikan bahwa kota Ambon dikenal sebagai kota musik di Indonesia dan sebagai salah satu gudang musisi terkenal di Indonesia bahkan, di dunia internasional. 

Oleh karena itu, pada tanggal 29 Oktober 2016 telah dilakukan pencanangan program Ambon Menuju Kota Musik Dunia versi UNESCO yang didukung sepenuhnya oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia. Berkenaan dengan itu,  Kota Ambon ingin belajar pengalaman dari Kota Hannover sebagai Kota Musik UNESCO (UNESCO City of Music).

Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, Bapak Henry Sopacua menyampaikan keunikan Ambon di bidang musik.  Di Ambon, gereja menjadi tempat latihan dan pengembangan musik sehingga masyarakat Ambon mempunyai latar belakang musik gospel (termasuk choir, R&B, jazz) yang kuat. Selain itu, bagi masyarakat Ambon, musik adalah perekat kerukunan diantara masyarakatnya yang dilanda konflik komunal beberapa tahun lalu. 

Kepala Dinas Pariwisata Ambon menyampaikan Ambon memiliki alat musik tradisional seperti suling bambu, perkusi (rebana dan tifa), totobuang (sejenis gamelan) yang dipadukan dengan tifa dan rebana, tahuri (terbuat dari kulit siput raksasa).

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Hannover, Dr. Benedict Anderson menyambut baik kunjungan Pemerintah Kota Ambon dan menyambut gembira bahwa Ambon akan mendaftar sebagai kota Musik versi UNESCO. Saat ini hanya dua kota dari Asia yakni Hanamatsu dan Tongyeong yang terdaftar sebagai kota musik versi UNESCO.  Keanggotaan Ambon nantinya akan menambah keragaman akan kekhasan kota-kota dunia yang menjadi UNESCO City of Music.

Dr. Anderson menyatakan bahwa pengajuan Hannover sebagai UNESCO City of Music diinisiasi oleh masyarakat Musik di Kota Hannover pada tahun 2009 dan diterima sebagai UNESCO City of Music pada tahun 2014. 

Pengajuan Hannover menjadi UNESCO City of Music dengan melihat kenyataan bahwa kota Hannover adalah kota tempat lahir Emil Berliner inventor perekam music Gramophone, yang mendirikan pabrik perekaman besar pertama "the Deutsche Grammophon Gesellschaft" di Hannover pada tahun 1898. Pada tahun 1951 di kota Hannover diperkenalkan perekam suara pertama dari plastik. 

Selanjutnya industri perekam pita kaset pertama kali dibuat di kota Hannover pada tahun 1965 dan industri perekaman Compact Disc (CD) dimulai dari kota Hannover pada tahun 1982. Sedangkan pada tahun 1988, MPEG Audio Group memperkenalkan MP3 pertama kali di kota Hannover.

Hannover juga memiliki musisi kelas dunia serta Universitas Musik, Drama dan Media yang menggerakan industri musik di Hannover. Kota Hannover menjadi kota destinasi utama musik dengan keragaman jenis musik dan jaringan musiknya yang luas. Dengan bergabung dalam UNESCO City of Music, Kota Hannover otomatis tergabung pula dalam the UNESCO Creative Cities of Music Network. 

Banyak manfaat diperoleh Hannover bergabung dengan jaringan kota Musik versi UNESCO tersebut, diantaranya potensi kerjasama dalam pendidikan musik, pengembangan industri musik serta memperluas jaringan kerjasama dalam industri musik. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Hannover menyambut baik inisiatif kerjasama yang diajukan Pemkot Ambon untuk pencanangan Ambon sebagai kota Musik versi UNESCO. Kerjasama tersebut utamanya dalam sektor pendidikan/sekolah musik maupun tukar pengalaman dalam mengelola kota Musik.

Dalam Pertemuan dengan Pemerintah Kota Hamburg, Delegasi Kota Ambon diterima oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Senate Director) Kota Hamburg Mr. Hans Heinrich Bethge. Dalam penjelasannya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon menyampaikan maksud dan tujuannya untuk tukar pengalaman dan menjajagi kerjasama dengan Pemerintah Hamburg dalam bidang Musik karena Hamburg merupakan salah satu kota Musik di Jerman yang sudah maju dalam industri musiknya. 

Pemerintah Hamburg menyambut baik keinginan Pemerintah Kota Ambon untuk mengadakan kerjasama dengan Kota Hamburg dalam pengelolaan industri musik dan sekolah musik di Ambon. Mr. Bethge menyampaikan bahwa dengan telah diresmikannya Gedung Konser Elbphilharmonie awal tahun ini yang saat ini merupakan gedung konser musik paling modern di Jerman, menunjukkan bahwa Hamburg merupakan kota Industri Musik utama di Jerman.

Memanfaatkan kunjungan tersebut, Delegasi Pemerintah Kota Ambon juga berkesempatan mengadakan kunjungan ke salah satu sekolah Musik YP Studio Brunswik di Kota Kiel yang dimiliki dan dikelola musisi Jerman asal Indonesia, Yonatan Pandelaki. Dalam pertemuan tersebut, delegasi Pemkot Ambon bertukar pikiran dengan Bapak Yonatan Pandelaki mengenai tata kelola sekolah musik di Jerman. 





#Gan/Humas KJRI Hamburg

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Jumat 11 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas