MWawasan.Manokwari- Wempi Rengkung, begitu pria kelahiran Bali 30 April 1950 ini disapa warga Papua khususnya yang berada di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Mantan birokrat ini memang terbilang familiar di kalangan elit eksekutif maupun legislatif. Pasalnya, saat memangku jabatan strategis sebagai kepala keuangan, Tonaas Wangko Papua ini tak pernah tersandung kasus. Latar belakang itulah yang membulatkan tekad Wempi bertarung di Pilbup Manokwari Selatan bersama calon bupati Marcus Waran.
Posisinya yang sedang menuju puncak ini, bisa diraih karena keuletan pria asal Tanawangko ini. Saat usianya masih 18 tahun, Wempi merantau ke Jayapura. Modal beraninya itu menurun dari sang ayah Esterfanus yang berkarir di militer. Doa ibunya, Sus Tumben pun diyakininya memberi kekuatan kala hidup di rantau.
Awal karirnya memang di dunia birokrat. Mulai dari honorer hingga dipercaya mengelola keuangan.
“Belajar dan bertanggungjawab besar saya pengang teguh,” ucap pria berkulit putih ini sembari menjelaskan, ia satu-satunya orang kawanua yang berada di dinas tersebut. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Irian Barat.
Meski bukan putera asli daerah, namun ayah empat anak ini memberikan banyak kontribusi. Dia ikut terlibat dalam pembangunan Pulau Mansinam. Di dunia olahraga, Manager Wempi sukses membawa Persatuan Sepak Bola Manokwari (Perseman) masuk ke divisi utama Liga Indonesia.
Keikutsertaannya di Pilbup yang kedua ini, mendapat restu dari warga Kawanua di sana. Pasangannya berasal dari suku Arfak. Saat peminangan dilakukan sebelum pendaftaran, dua adat; Minahasa dan Arfak berpadu.
Pasangan ‘Mawar’ pun melakukan prosesi, masuk ke rumah adat kaki seribu, rumah yang didirikan di pegunungan. Mendapat dukungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP), Partai Kesejahteraan Sosial (PKS), Partai Gerindra, dan Nasional Demokrat, Mawar optimis bisa memenangkan Pilbup Manokwari Selatan.
#Gan/Manadopost