 |
| Wamenlu Fachir bertemu dengan Wamenlu Kenya Bidang Politik dan Diplomasi, Tom Amolo, di Nairobi (9/5) |
MWawasan.Nairobi(KENYA)~ Hubungan politik yang kuat antara Indonesia dan Kenya sejak 1979, harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan bisnis kedua negara. Wamenlu Dr. A.M. Fachir menegaskan hal ini pada pertemuan bilateralnya dengan Wakil Menteri Luar Negeri Kenya Bidang Politik dan Diplomasi, Tom Amolo, di Nairobi, Kenya (9/5).
Pihak Kenya, jelas Wamenlu, menyambut baik rencana Indonesia membentuk Pusat Logistik Berikat atau Bonded Logistic Centre di pelabuhan Mombasa guna memotong rantai perdagangan dan mengurangi biaya logistik.
Kepada Tom Amolo, Wamenlu Fachir juga menyampaikan rencana kunjungan Menteri Perdagangan RI ke Kenya pada tahun ini [2017, red]. Kunjungan itu nantinya difokuskan untuk membahas pembentukan kesepakatan perdagangan bilateral, termasuk Preferential Trade Agreement Indonesia dengan Kenya.
"Pembentukan PTA dimaksud penting untuk membuka akses pasar yang lebih luas dengan menurunkan hambatan tarif dan non-tarif kedua negara," kata Wamenlu Fachir.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenlu Fachir menyampaikan undangan kepada Kenya untuk berpartisipasi pada Indonesia-Africa Maritime Dialogue 2018 yang merupakan inisiatif RI dalam pemberantasan tantangan maritim, termasuk tindak kejahatan IUU Fishing.
Kunjungan Wamenlu ke Kenya merupakan kunjungan kerja bilateral full-fledged pertama setelah 10 tahun.
Kenya menjadi tujuan kunjungan kerja mengingat posisi strategis Kenya di kawasan sebagai pintu masuk dan hub bagi produk ekspor RI di kawasan Afrika Timur. Potensi ekonomi Kenya yang besar dengan pertumbuhan ekonomi 5%, menjadikannya salah satu negara prioritas kerja sama RI.
Pertemuan Bilateral ini dilakukan sebagai rangkaian Tur Afrika ke-2 Menlu dan Wamenlu RI. Sebelumnya, Menlu RI telah melaksanakan kunjungan ke Nigeria yang dilanjutkan dengan kunjungan Wamenlu RI ke Senegal.
Selain melakukan pertemuan dengan Wamenlu Kenya, Wamenlu Fachir juga membuka Forum Bisnis Indonesia-Kenya di Nairobi dan menyaksikan penandatanganan MoU KADIN RI-Kenya. Forum tersebut melibatkan lebih dari 100 pelaku usaha Kenya dan Indonesia di berbagai sektor.
#Gan/BDSP/Infomed/Yo2k
Pihak Kenya, jelas Wamenlu, menyambut baik rencana Indonesia membentuk Pusat Logistik Berikat atau Bonded Logistic Centre di pelabuhan Mombasa guna memotong rantai perdagangan dan mengurangi biaya logistik.
Kepada Tom Amolo, Wamenlu Fachir juga menyampaikan rencana kunjungan Menteri Perdagangan RI ke Kenya pada tahun ini [2017, red]. Kunjungan itu nantinya difokuskan untuk membahas pembentukan kesepakatan perdagangan bilateral, termasuk Preferential Trade Agreement Indonesia dengan Kenya.
"Pembentukan PTA dimaksud penting untuk membuka akses pasar yang lebih luas dengan menurunkan hambatan tarif dan non-tarif kedua negara," kata Wamenlu Fachir.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenlu Fachir menyampaikan undangan kepada Kenya untuk berpartisipasi pada Indonesia-Africa Maritime Dialogue 2018 yang merupakan inisiatif RI dalam pemberantasan tantangan maritim, termasuk tindak kejahatan IUU Fishing.
Kunjungan Wamenlu ke Kenya merupakan kunjungan kerja bilateral full-fledged pertama setelah 10 tahun.
Kenya menjadi tujuan kunjungan kerja mengingat posisi strategis Kenya di kawasan sebagai pintu masuk dan hub bagi produk ekspor RI di kawasan Afrika Timur. Potensi ekonomi Kenya yang besar dengan pertumbuhan ekonomi 5%, menjadikannya salah satu negara prioritas kerja sama RI.
Pertemuan Bilateral ini dilakukan sebagai rangkaian Tur Afrika ke-2 Menlu dan Wamenlu RI. Sebelumnya, Menlu RI telah melaksanakan kunjungan ke Nigeria yang dilanjutkan dengan kunjungan Wamenlu RI ke Senegal.
Selain melakukan pertemuan dengan Wamenlu Kenya, Wamenlu Fachir juga membuka Forum Bisnis Indonesia-Kenya di Nairobi dan menyaksikan penandatanganan MoU KADIN RI-Kenya. Forum tersebut melibatkan lebih dari 100 pelaku usaha Kenya dan Indonesia di berbagai sektor.
#Gan/BDSP/Infomed/Yo2k
Media online www.mediawawasan.com adalah portal berita online yang didedikasikan untuk keterbukaan informasi sesuai dengan UU No.14 Tahun 2008, dimana dalam portal berita ini setiap lembaga publik, baik itu instansi pemerintah maupun lembaga non pemerintah (NGO) bisa mempublikasikan profil, kinerja, ekspost kegiatan, dan laporan keuangan dari masing-masing lembaga ke masyarakat luas guna meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan kredibiltas dan akuntabilitas. 
No comments:
Post a Comment