Demonstrasi: Hak Rakyat yang Harus Dijaga, Bukan Dijadikan Anarkis

Demonstrasi: Hak Rakyat yang Harus Dijaga, Bukan Dijadikan Anarkis

Oleh: 

Firdaus Gani

Ketua DPW FKDT Sumbar (Mahasiswa S3 UMSumbar)

Gelombang demonstrasi sejak 25–30 Agustus 2025 menunjukkan betapa kuatnya suara rakyat. Namun fakta di lapangan memperlihatkan sisi gelapnya: bentrokan, penangkapan, bahkan korban jiwa akibat aksi anarkis. Padahal, konstitusi kita jelas menjamin kebebasan menyampaikan pendapat, asal dilakukan secara tertib, damai, dan sesuai aturan.

Masalahnya, banyak yang belum memahami batas antara demonstrasi konstitusional dan kerusuhan jalanan. Di sinilah peran pemerintah dan masyarakat sangat menentukan. Negara tidak cukup hanya mengamankan aksi, tapi juga mencerdaskan rakyatnya: lewat pendidikan, ormas, hingga struktur terkecil camat, lurah, nagari, RW, RT.

Jika demonstrasi berujung anarkis, maka yang rugi bukan hanya pemerintah, tapi juga masyarakat luas. Fasilitas rusak, ekonomi terganggu, nyawa melayang. Demokrasi seharusnya menguatkan bangsa, bukan meruntuhkannya.

Saatnya kita semua sadar: demonstrasi yang benar adalah suara perubahan, bukan suara kehancuran.

#Firdaus Gani