Breaking

Saturday, March 4, 2017

Dikabarkan Hilang, Polsek Palakka Dibantu Warga berhasil Temukan 4 Ekor Sapi Curian

MWawasan.Bone(SULSEL) ~ Upaya pencarian empat ekor sapi yang dikabarkan telah dicuri oleh orang yang tak dikenal di Dusun Langkasio Desa Lemoape Kecamatan Palakka Kabupaten Bone akhirnya membuahkan hasil.

Keempat sapi tersebut berhasil ditemukan oleh Anggota Polsek Palakka Polres Bone dipimpin Kanit Reskrim Aiptu Andi Syarifuddin, SH dibantu warga sekitar, Sabtu (4/3/2017) pagi, sekira pukul 07.00 Wita.

Setelah menyisir TKP dari malam tembus pagi hari, Keempat sapi itu ditemukan di dalam hutan 2 km dari Tempat kejadian.

Dengan kesigaparan aparat dibantu warga yang langsung menutup akses jalan keluar diduga membuat pelaku pencurian yang semakin terdesak dan tidak memiliki ruang gerak untuk membawa ke empat sapi tersebut keluar dari lokasi tempat kejadian. Alhasil, pelaku diduga melepaskan sapi curiannya itu lalu kabur.

“Empat ekor yang diduga telah dicuri berhasil ditemukan kembali dan diserahkan kepada pemiliknya” ujar Mantan anggota Resmob Unit II Polres Bone Aiptu Andi Syarifuddin, SH.

Hal senada disampaikan Kapolsek Palakka Akp Andi Bahsar, S.Sos terkait penemuan keempat sapi tersebut,“ Setelah beberapa jam menyasar hutan di sekitar lokasi kejadian, anggota yang dibantu warga berhasil menemukan kembali keempat sapi tersebut dan kini telah diserahkan kembali kepemiliknya,” pungkas Kapolsek.

Dari sisi penjahat atau perampok yang sudah nekat dan melakukan aksi kejahatannya dengan penuh persiapan, termasuk pencurian hewan ternak menurut Psikolog, Prof Dr Abd Munir MPd,  perlu dilihat latar belakang mengapa orang mencuri atau merampok. Faktor itu banyak hal, tetapi intinya kebutuhan.

Seperti misalnya, seorang lelaki ingin kawin, tetapi tidak ada uang, kemudian mencuri, artinya kebutuhannya untuk meminang orang. Lain lagi kebutuhan untuk makan. Seperti ada yang mencuri karena keluarganya sakit dan membutuhkan uang.

"Jadi jelas, dalam hal ini kemiskinan masyarakat kita juga jadi persoalan. Kemiskinan membuat orang terbebani dengan biaya hidup, tetapi karena tak ada kerjaan, dicoba dengan cara yang negatif itu," papar Prof Dr. Abdul Munir, M.Pd.

Selain faktor kemiskinan, juga banyak faktor lain yang memengaruhi orang yang mencuri. Munir, berpendapat, pada prinsipnya adalah ketegasan hukum dan memperhatikan nasib orang-orang miskin. Kemiskinan itu harus diredam. Dalam realitanya, bukan sedikit orang yang miskin.

Jadi kalau pihak aparat main tembak? Kata Munir, itu bukan langkah yang bijak, walaupun mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perubahan. Seperti yang dulu terjadi pada penembak misterius (petrus) di masa Orde Baru itu, memang aman. Tapi dalam tatanan, orang penuh ketakutan, dampaknya bisa-bisa orang yang tidak jahat jadi sasaran. Jadi negatifnya juga ada.

Menurutnya, pemberdayaan masyarakat perlu. Jangan hanya saat kampanye seperti sekarang ini, masyarakat diberdayakan dengan memberikan bayaran. Itu tidak efektif. Masyarakat itu diberikan pancing, bukan ikan.(*)

No comments:

Post a Comment

Koran Wawasan Edisi 194, Februari 2023

"Prakiraan Cuaca Senin 14 Oktober 2024"


"KEPUASAN ANDA UTAMA KAMI"




BOFET HARAPAN PERI Jl. SAMUDRA No 1 KOMP. PUJASERA PANTAI PADANG
Selamat Datang diSemoga Anda Puas